July 30, 2009



Keredupan Ada...

Saat aku Menutup mata!
Jantung Tetap berdetak...

Nafas beratur pada angin yang Berhembus!

Syahdunya Keteduhan
Dengan Percaya Dan Berani

Ke tempat lain yang kukunjungi nanti!




Pilar...
DiKakiku!

Menjelambarkan Kepenatan diLangit biru!

Peranti Resapannya,
Terbawa Ombakmu!

Sesakpun Hilang...

Semakin Kuat,
Untuk bertahan!

LangkahKu atas AmarahMu...





Pasir Biru...

Disini Senang...
Keberangan Berlalu karna Kita Bisa Satu Warna,
Warna yang tercampur dalam ruas Kelembutan Alam!

Karna Kita Satu Rasa...

Rasanya Menikmati Keindahan
Yang Selalu Hidup ini...

Karna Kita Satu Mata...

Menjadikan Objek sebagai Kenangan
Yang Tak terlupakan diurat nadi...





Aku Sampai...

DibawahNya!
Tepat Diturunkannya Cerah!

Biru adalah Cinta...

Darahnya Merah,
Kecoklatan tak menggelapkan,
Ia Butuh Dipadukan!

Aku sampai...
DibawahNya!

Walau tak Menemukan wujudNya!

Tak 'kan terjadi...
Tuhan Kita!





Senandung Raya Merajuk...

Manjanya!

Ingin dipegang,
Ditatap...lama

Lebih dalam!

Serius Akan paradigma Alam...

Tak boleh Pupus,
Yang boleh ditelan waktu adalah Kebodohan!





Yang Tersisa tentang Masa Laluku...

Seperti pecahan Piring
Yang berserak dilantai rumahku...

Seperti patahan kayu yang Siap dibakar
Agar Masih menyisa juga Kehangusannya...

Apa yang Terbaik ?
Bukan apa yang Terindah?

Bukan karna aku Bertanya apa ini baik untukku?
Bukan karna aku Bertanya...

Inikah Sesungguhnya Kebersalahanku
Tentang ingatan di masa lalu...




Memposisikan Hasrat Kemanusiaanku
Cuma Dengan Menahannya...

Tak Terlampiaskan,
Tak ingin lagi Salah melampiaskannya...

Jika aku Benar-benar Masih Manusia,
Aku tak perlu Jemu...

Memainkan Hasratku diatas Khayalku...




Kata Yang Salah untuk Mengalah..
Adalah Tidak Ada lagi Pengertiannya...

Jadi, cuma Sama dengan nol!

Masih salah...
Dan rela Menerima Disalahkan!
Selalu Murung, mundur...

Merasa tak Punya apa-apa!

Media ini Cintaku,
Karna tak pernah Mengeluh balik saatku Mengeluh!

Dan aku Mengalah denganmu
Karna Aku masih punya Cinta...





Garis Biru...

Padahal Bukan Waktunya Untuk Bersedih,

Menangisinya...
Memikirkannya...
Merasakannya...

Semua Harus Lengkap,
Harus Cocok...

Sesuai dengan Kapasitas yang ada didalam pikiran!

Walau Hati ini sedang...
Diluar batas!

Garis Biru...





Sesungguhnya...
Sesungguhnya ragaku telah kehilangan...

Sesungguhnya...
Sesungguhnya Jiwaku melayang...

Pergi darimu Lebih baik,
Sesungguhnya...

July 15, 2009



Aku sadar tentang adanya kesahajaan...

Saat bertutur kata...
Kita tahu apa yang 'kan tersebutkan...

Mengenai permakna dari indahnya Hariku...

Cita-cita tertinggiku...
Saat terbang bersamamu!

Kita dapat mencintai....
Kita dapat mengerti...

Kisah yang INDAH!





Senyum

Adalah bagian dari hidup di separuh waktu...
Mempedulikan orang untuk nyaman...

Melihat wajah yang penuh dengan senyum!

Penuh senyuman...
Walau tak manis....

Tapi mencoba berpahala!

Mencari nilai baik...
Dari sesuatu yang mungkin bisa melepaskan...

Lelah dan penat ini!

Senyumlah dengan HATI KITA!





TERLALU TERJAL...

Membantai ombak dengan kata-kata,
Yang SELAU PATAH di tengah jalan!

Kata-kata ....
KUNIKMATI HURUF-HURUF YANG BERGOYANG
Dilidahmu...

Aku kunyah...
Dan AKU TELAN mentah-mentah patahannya!





SEJUTA PESONA...

Benamkan seribu wajah di atas air sana,

Bayangkanlah...

Ia tak 'kan tenggelam..
Secepat kau ingin MELUPAKANNYA!

Sesal...

Perih, Pedih...
Semua KELUHAN di setiap nama...

Padahal,
TELAH TERTELAN...

Manis, Indah
Dan kenangan yang tak terlupakan...

Harusnya bangga,
Bukan merasa HEBAT,

Pesona yang dimiliki pada ingatan kita saat ini,
Apapun itu adalah jutaan makna...
Yang belum tentu kita dapatkan saat mati nanti...





Kuakui...
Aku sedang merindu...

Merindukan...
Dirindukan...

Menyambut tatapan...
Sebuah sapaan...

Manisnya jika terbuai olehmu...
Aku ingin dirayu...

Sepantasnya...
Untuk selalu mengaku...

Aku sedang RINDU...





ADANYA CINTA...

Mengisi ketidaksempurnaan HATI manusia...

Saat merasa kesepian ia tertawa,
Saat ia terluka bibirnya tersenyum lebar...

Karena punya CINTA,
Jika belum juga punya arti darinya...

Cinta dan hanya itulah yang meredakan...

Kesesakkan,
Atau malah sebaliknya...

Semua KARNA KITA MAMPU MENGATASI HIDUP INI
Dengan CINTA...





Batin berharap tenang,
Lupakan cemas...

Lupakan hari kemarin,
Lupakan semuanya...

Disinilah mereka tau cara melupakan,
Sehingga mereka juga lupa untuk mengingat...
Yang tak mungkin untuk dilupakan...

Sesal hanyalah kesesalan,
Sesaat dengan sadar...

Bahwa dunia bertanya kepada kita...

Untuk apa mendapatkan tenang,
Jika gelisah itu kau juga yang membuatnya...

Manusia...

Itulah manusia saat ditanyakan,
Suka mempertanyakannya...

Manusia!





Aku Ingin Pulang,
Tepat pada waktunya...

Waktu yang Membuat Siap...
Tanpa satupun dari Dunia ini 'tuk kubawa...

Yang kurasa saat ini...

Seresah-resahnya,
Menunggu sesuatu Untuk kupergi...
Sejauh Mungkin!

Ke tempat yang Menyejukkan Hati

Tanpa Harus Munafik...
Tanpa Harus Terpaksa Baik...

Aku Lelah,
Dengan Dunia yang semakin Mati ini...




Hijau...

Pelengkap Sang Haru!
Mendamaikan Sisi Dunia yang Berpecah...

Yang Berantakan,

Dan Manusia Menyebutkan
Ingin Punya generasi Baru!

Dunia yang Baru...

Tak setandus,
Dunia Saat ini!

Hijaulah pada penghijauan neraca warnamu...





Sebarkan Cinta...

Di atas langit Biru!

Setinggi Gunung,
Yang mendekat pada atap langit...

Cinta yang Diperlukan Banyak Cinta!

Cinta yang dibutuhkan Semua Umat Manusia...

Tanpa Pamrih Dan Iba!




Cemburu...

Senja Mengangkat rasa bodoh itu

Membabi butanya Ketololan itu...

Cemburu?

Entahlah...
Aku Tak Ingin Punya Rasa

CEMBURU!



July 14, 2009



Yang akan membuatku tenang...

Saat ibuku mengatakan
"Yang Terbaik Untukmu Adalah Kebahagiaanku"

Kapan itu terlontar dari mulutmu ibu,

Semenjak kita tak pandai bercerita,
Atau saling merasa cocok bicara...

Diumurku yang beranjak,
Semakin ingin didewasakan waktu ke waktu...

Atau terpaksa menganggukkan segala,
Kalimatmu...

Sungguh,
Kali ini aku butuh satu darimu...

LEPASKAN AKU,
DI PENGHUJUNG WAKTU...

WAKTU YANG KITA TAK PERNAH TAHU,
KAPAN MEMULAI DAN DIMULAI?





TERNYATA...

Tak sepagi ini...
Airmata itu terhenti

Mengalir di tepian batu bekas terhajar ombak...

Jangan terjalkan kata-kata
Yang MEMBUATKU SEMAKIN TAKUT KEHILANGAN...

Setidaknya cuma KEHENDAK TUHAN
Yang mampu mereda segala mimpi buruk itu...

TEMANI AKU...





Pantang...

Mengatakan "Aku Takut Sendiri"

Kesendirian adalah hal yang Dirindukan...

Saat Yang dapat dipercaya,
Melanggar Janji-janjinya!

Seakan cinta, dibuat karna berjanji...

Buang itu!

Sendiri
Saat ini...

Bukan Berakhirnya...
HIDUPKU INI!





Keadaan Tak Mesti Sama...

Harus Beda!

Harus Punya Daya...

Jangan Menyerah Karna KALAH!





Mencairkan kebekuanmu

Perlahan...
Tak pernah jera...

Meraih angan pada angin
Yang berhembus dari semua penjuru....

Hingga dapatkan SATU TITIK

Kau tak lagi DIAM,
Tak lagi membisu...

Yang mengharukan hatiku...

Hidupku saat tanpamu...





Menjadimu,
Pasti Tenang!

Atau mungkin Tidak?

Aku tak pandai Membaca!

Biarlah Tuhan yang Memberi,
Kenyataan Sepahit apapun 'tuk dimaklumi

Kita Manusia...

Punya Harga diri!





Sekaleng Bir

Ideku membuat Mereka tahu...
Rutinitas Hidup hanya Ingin persinggahan itu Tepat...

Tak mudah Goyah,
Tak mudah diguncang!

Semaunya...

Ini waktu-waktu yang mesti dihabiskan,
Karna rasa Haus akan Suasana Damai..

Tenang!

Bagaimanapun juga...
Cara tersalah mungkin awal dari Pembelajaran,
Demi Rasa-rasa yang Jauh Dari Kata "Menyesal"!





Sudut pandang...

Disayap kiriku, Fungsinya Mati
Kuandalkan Sayap Kanan Tetap Bertahan...!

Mengendalikan setiap tatap...
Dan menelaahnya sampai ke relung hati,
Yang terdalam...

Saat senang bermain,
Elegi!

Pandanglah diri ini...
Dengan Mata Hati!





Hidup yang BIJAKSANA...

Manusia harusnya tak menuntut banyak
Dari PERASAAN YANG DIRASAKANNYA!

Yang paling arif...

Berikan petujuk tepat di telunjukku...

Untuk memilih jalan sebenar-benarnya,
Bukan memilih warna hitam

Yang 'kan selalu tergores di kosong ini...

Terangi yang GELAP,
Gelapi mata
Yang tetap ingin berlenggak-lenggok dengan ketololan...

Lugas...
Mengatakan semua

Saat pertanyaan membalik ke pikiran ini,
Tak ada lagi jawaban...

TUHANLAH YANG PALING BIJAKSANA!





Menahan perih...

Luka membekas terbalut cinta putih...
Aku adalah yang tak pernah sempurna memberikannya...

Seberkas kasih,
Suci cuma milik Tuhan...

Manusia pada kenistaan...
Tak ada kalbu yang menjulang ke atas langit...

Seperti memimpikan Syurga untuk dibayangkan...

Putihnya baju yang kau pakai,
Saat kita pernah merajuk dan menangisi tentang CINTA...





Setia Menanti,

Memimpikan Keadaan Ini Tak Memburuk...

Sebatas memimpikan,
Bosannya Bermimpi!

Manusia Punya Mimpi...
Dan bermimpi untuk Setia!

Begitulah...
Proses memungut Dedaunan yang berguguran!

Teman penghias Hidup...
MIMPI!





Peperangan Langit...

Seperti Peperangan Bathin Manusia!

Manusia saat Bersumber Pada Keegoisannya...
Saling Menginjak,dan menghina!

Rela tersungkur Pada satu Jalan yang dipilih olehnya,
Menuju Kesalahan!

Kesalahan...

Yang Masih bisa disadari,
Tapi Berulang dibuat lagi...

Membuat Semua Orang Tak ingin bertanya,
Tapi Semua orang Langsung Menggelengkan Kepala!

Padahal...

Egois itu Wajar,
Dan tak lazim Bila hanya Menyiksa Diri sendiri...

Lebih Berat,
Berperang dengan Bathin sendiri
Dibanding Memaksa Yang lain Ikut menusuk-nusuk sakit
Di tempat yang sama!





Kalau 20 tahun lagi...

Kenangan Termanis Yang Kurasa Saat ini
Masih Tetap Teringat..

Berarti Tak pernah Sia-sia
Aku Menciptakan Lamunan dan langkah baru
Di hari-hari Yang menyesakkan ini!

Yang Termanis,
Tak selalu Tawa...

Airmata yang Menetes 'kan Mengupas ceria
Yang berbeda!

Sesalkah,
Jika Kujadikan Kau Ingatan yang menggentayangi...

Jika umurku genap 44 tahun?



July 13, 2009



Tak semua Gambar...
Dapat Kutuliskan Sebuah Cerita!

Klasiknya,
Manusia yang Cuma Menghadapi Masalah Hidup...
Dengan DIAM!

Diam Adalah Temannya...

Bungkam kata Kiasan dalam Mimpinya,
Dengan cara Apa ia menyelesaikan Masalah-masalahnya?

Tak Ingin Menerka...

Jika aku Tak ingin,
Bercerita lagi!

Tak ingin Diam lagi...
Jika aku Memang Harus Menerima Kebungkamanmu kini!





Setelah Secangkir Kopi...

Masih Terasa Manisnya,
Suamnya...

Berkelanjutan Untuk Menikmatinya,
Rasa yang setia di bibir ini...

Beradu Dengan Sesuatu...
Yang tak Pernah Menyakiti Hati

Walau Lambung kadang terasa Perih...

Menjangkit ke Aliran darah,
Membunuh Bagian Terpenting Dari Otakku ini!

Dan tetap Ku tak jera...

Mencicipi,
Cangkir-cangkir yang kuseduh malam ini!





Entah dimana ujung lelahku...
Entah!

Kalau aku marah...
Aku hanya berdosa!

Kalau aku diam...
Aku tersiksa!

Aku heran...
Pada diriku sendiri,

Pada rasa-rasa yang kurasai....
Yang selalu kunikmati!

Karna bagiku...

Selagi rasa ini hidup,
Rasa ini pun tak 'kan pernah sirna...!

Bukan cinta...
Bukan kamu!

Tapi rasanya aku ingin..
MATI SAJA!





Terobsesi Mencintaimu Dengan Satu Senyum...

Kuberi senyuman Termanis ini,
Senyum pemikat Hati!

Walau Bukan Pelipur Duka Di hati...

Angan...
Sama dengan Ingin!

Inginnya aku Membuatmu sadar,
Saat Kucintai...

Seduka kisahku yang lalu,
Semoga Senyumku Membuatmu Melayang Jauh...



July 06, 2009



Bergegaslah...

Kita Tidak Tahu,
Esok!

Saat rasa Malas,
Dimanjakan...

Tulang semakin Rapuh!

Kulit tak sakit saat tercubit...

Mesti Sadar,
Mesti Peka terhadap Diri Sendiri!

Kehidupan Tetap berjalan...

Seiring Dengan Waktu-waktu...
Yang hanya merasa menyesal jika Terbuang!


July 05, 2009



Seseorang...

Ketika Cuma Duduk dan Berkhayal...

Bukan Berpikir,
Tapi melamun...

Bukan Bekerja,
Tapi dipekerjakan...

Oleh Perasaannya saat terpaku dalam Khayalan!

Bangunlah...
Berdiri,
Dan Bergerak!

Cepat...

Kau 'kan mendapatkannya!
Kau 'kan memilikinya!

Bukan Harta semata...
Tapi Bangga atas peluh yang kau buat sendiri!

Sesekalipun butuh orang lain...





Perputaran...

Beginilah,
Ini tentang Harga diri!

Mempertahankan Prinsip...
Untuk Hidup lebih lama lagi!

Walau sebentar saja...
Bisa Lenyap!

Keatas lalu terbang tinggi...
Sombong!

Kebawah lalu merendah...
Tingkatnya tak Percaya diri sendiri!

Buat keberadaan itu ditengah...

Tanpa harus takut kebawah itu sakit,
Atau keatas yang pasti 'kan Terjatuh juga!





...Aku...

Senangnya Dengan Ini...

Tak bosanpun Meminta,
Menunggu!

Menulis,
Kata-kata sebagai Teman Hidup di dunia lain...

Dunia Kata!

Kata-kata Indah...
Dan teguran diri!

Dan Aku Nyaman...

Bersama ini,
Kata-kata yang Kubuat buah pikiranku sendiri!

Semoga Selalu Walau tak Selamanya...

Kau tak jemu,
Memberikan yang Baru untukku!

...kamu...





Negeri Tercinta

Maafkan aku...
Jika aku bukan seorang nasionalis!

Aku yang selalu menyambut modernisasi sebagai kebutuhan...

Bukan pandangan Baru,
Hingga kehilangan Jati diri...!

Sampai cuma tau...
Kecanggihan...

Melupakan nilai-nilai yang pasti,
Lebih dari Semua yang Serba Mudah!

Tapi negeriku...

Tanpa ini aku tak dapat menuliskan,
Agar semua orang tau...

Aku mengabadikan Kuatnya Mata-mata...
Memandang Panorama bekas perjuangan!





Ibu...

Belajarlah bersandar saat Lelah itu tak dirasa!

Agar kau pun Merasa nyaman..
Sebelum kau merasa hidup ini tak tentram...

Ibu...

Sore ini debu t'lah terhapus oleh tanganmu!

Benda mati itu,
Betah Di rumah ini...

Kau merawatnya,
Seperti kau merawatku...

Karna Kau setia Dengan keadaan...
Karna Kau Pernah Bilang,

Ini Sekali Seumur Hidup!





Aku Harus Menganggapnya Syurga Dunia...

Agar aku cepat menata diri,
Dan berangkat ke Tempat suci!

Yang selalu... jujur...!

Yang takut untuk berbohong...
Membentang dibawah CahayaMu!

Aku kecil...

Aku Ingin,
Merebut CintaMu!





Karna t'lah Terbiasa...

Sebagai Pengagum keindahan,
Di separuh waktu untuk mencari...

Potret-potret Sisi lain,
Dari keseharian di kota metropolitan!

Buang kesuntukkan dalam perjalanan yang berliku...

Terbiasa Melihat Indah dari kedua Mata...
Dan menjadikannya Tetap Keindahan!





Ayah...

Saat kumeneteskan airmata,
Apa tanganmu sampai dipipiku?

Mengusap kegundahanku...
Mengusir laraku...

Dengan sejuta rinduku padamu!

Kebanggaanku...
Enyah, meran
a di seribu waktu bersama tanya!

Ayah...
Tunjukkan jika Benar...
Dan Hapuslah Duka di bathin ibuku!

Jangan kau biarkan...
Anggapan aku Tentang Cinta Hanya Rasa yang Tersiksa!




Bencilah aku...

Hingga kau Sadar untuk Lebih Mencintaiku...

Sampai kau Tau Untuk Mengerti arti cinta dalam hidupmu...

Dan Bencinya Aku saat Cuma Ini,
Yang selalu dapat Kupandangi...

Bukan Kamu...!





Drama Romantis

Dalam ikatan Pernikahan manusia berjanji...
Sehidup semati...

Dirumah suci,
Mereka Saling Mengabdi !

Memberikan apa yg didapatkan...
Mendapatkan apa yang diberikan...

Selaras,
Seimbang,
Nyaman,
Dan Aman...

Kerikil kecil,
Untuk dilalui...

Sakitnya memijak,
Harus kuat,
Tanpa mengeluh,

Karna keromantisan Atas Suka yang hadapi duka...
Bersama!





Jemariku...

Ada Kata yang tersimpan,
Ada Kalimat yang Belum sempat terucapkan...

Disinilah...
Kubicarakan...

Buat Tuhan Membaca,
Seperti Tuhan memantauku...

Walau Tak langsung kurasakan,
Sentuhan...
Teguran...

Sebabnya, aku Manusia!

MakhlukNya...
Yang Hina,

Yang Juga inginkan Tak terhina lagi...

Tak ragu lagi...

Mencari Yang terbaik,
Bukan Dengan Menyembunyikan Perasaan-perasaan Galau!